Some times need to used Waditra Rebab.Altough this art more potencial even must have been escorted only with one instrument just kecapi siter.Kecapian reach the top on Koko Koswara period or more than popular as Imut Melati Reumis Beureum Dina Eurih, Kembang Tanjung Panineungan, Dilangit Bandung Bulan keur Mayung, Angkrek Japati, Kembang Impian and others.Īt developing this Wanda Kacapian experience develop that rapid enough trough artist creation like Nano.S., Ubun Kubarsyah, Yus wira direju, Iik Setiawan, Wahyu Roche, and others. Which aim art kacapian is Kawih art which used music instrument kecapi siter, Suling, Kendang, and Goong. Sejak saat itu bentuk pertunjukan tarling pun berubah, dari bentuk musik ke bentuk teater. Artinya, di sana, di pentas pertunjukan ada kejadian yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan. Abdul Adjib mengubah tradisi tutur itu menjadi realitas peristiwa yang dinyatakan dengan sensasi indrawi. Tarling dengan demikian tak lagi hanya sekadar totonan yang melulu mengumbar ilusi lewat penuturan kata-kata yang dilantunkan. Selain menggunakan dialog dalam bentuk bahasa prosa, ia juga tetap mempertahankan tradisi estetik yang telah menjadi identitas tarling, yakni percakapan dalam bentuk bahasa puisi yang dilagukan (dinyanyikan). Hal itu diperlihatkan dalam upaya mengembangkan dialog/percakapan dalam karya dramanya. Namun di sisi lain ia juga seorang yang memegang teguh komitmennya terhadap keajekan tradisi. Abdul Adjib, memang tergolong pekerja seni yang memiliki kemampuan melahirkan karya yang relatif baru, berbeda dengan karya-karya tarling periode sebelumnya, baik dalam karya-karya lagu maupun lakon.